Selasa, 20 Oktober 2015

Tuhan, Musik, dan Masa Muda


UNPLUGGED GRACE
Durasi: I jam 58 menit
Genre: Musik, Drama, Christianity
Tuhan, Musik, dan Masa Muda



Film Unplugged Grace yang dibuat memiliki pola  yang hampir sama dengan film remaja lainnya. Remaja sebagai tokoh utama dengan bakat dan talenta yang dimiliki. Apalagi adanya sosok tokoh idola yang diidam-idamkan. Grace  memiliki  target untuk mencapai mimpi dan cita-citanya menjadi penyanyi seperti tokoh idola yang dia gemari. Grace dikisahkan sebagai remaja perempuan yang memiliki bakat dan talenta dalam bermusik. Sang ayah, John Trey merupakan mantan penyanyi di masa mudanya. Bakat menyanyi dan bermain musik dari ayah tertular kepada anak. Grace yang telah berusia 18 tahun merasa dirinya telah dewasa dan mampu menentukan arahnya sendiri. Ia merasa tertekan dengan ayah yang begitu mengatur hidupnya terutama pelayanan kepada Tuhan. Dari sini kisah dimulainya pemberontakan Grace dengan memilih hidup di Los Angeles untuk menggapai mimpinya.
Film ini menonjolkan hubungan ayah dan anak.  John Trey diperankan oleh James Denton adalah orang yang telah bertobat dari masa kelamnya di mana hampir meninggal akibat narkoba. John Trey digambarkan sebagai sosok yang tampak paling mengerti mengenai apa yang dibutuhkan oleh Grace. John mengatur Grace untuk memainkan piano, tapi Grace justru memainkan gitar saat penyembahan di ibadah. Sebagai sosok ayah, John merasa takut untuk melepaskan anaknya yang mulai beranjak dewasa. Grace sendiri diceritakan sebagai anak yang mulai merasa dirinya sudah bukan anak kecil lagi. Ia memilih menonton bioskop dan berbohong bahwa ia pergi mengikuti perkumpulan remaja. Film ini berhasil menggambarkan persoalan yang sering terjadi di kehidupan anak remaja. Konflik dengan orang tua  tak pernah luput dari permasalahan remaja karena perbedaan pandangan.
Judul Unplugged Grace sesuai dengan isi cerita film ini. Grace yang memberontak dari ayah dan ibunya kemudian memilih kabur dari rumah ternyata masih diberkati Tuhan di sepanjang perjalanannya mencoba meniti karir di dunia entertainment. Terjun di dunia entertainment tanpa ada ayah dan ibu di sisi Grace, memaksanya untuk mandiri dan langsung menghadapi bahaya seorang diri. Kasih Tuhan tidak berhenti di situ, Tuhan masih menjagai Grace dari orang-orang yang berniat jahat atasnya.
Film ini juga tak meninggalkan kisah percintaan remaja. Quentin, laki-laki yang magang di Shaphire Music tempat Grace dianungi, menjadi sahabat Grace yang menuntun dan menegur Grace dengan kasih. Kemudian ada Jay, seorang artis terkenal yang mendekati Grace dengan niat buruk. Jay memberikan pujian yang berlebihan kepada Grace dan merayunya. Laki-laki sejati tidak memberikan atau menawarkan hal buruk kepada perempuan yang dikasihi. Grace minum hingga mabuk bersama Jay. Tuhan masih menunjukkan kasihNya kepada Grace sehingga Grace tidak jatuh cinta pada laki-laki yang salah.
Kekurangan dari film ini yaitu menggambarkan John Tracey bersama istrinya di sofa saat berkomunikasi bersama membahas Grace meski menunjukkan keharmonisan suami dan istri. Posisi yang mereka lakukan di sofa, menurut saya scene tersebut kurang pantas karena film ini dengan pesan-pesan yang ada layak ditonton untuk semua umur.

Grace menyanyikan beragam lagu mulai dari pop dunia hingga lagu penyembahan rohani. Ada warna tersendiri dari aransemen lagu-lagu yang dinyanyikan di film tersebut. Film ini patut ditonton karena cerita yang mengajarkan remaja bagaimana untuk berpikir panjang sebelum membuat keputusan di saat emosi melanda. Kisah ini juga menceritakan bagaimana hidup kita di hadapan Kristus? Apakah mimpi dan cita-cita yang kita impikan adalah untuk kemuliaan namaNya? Unplugged Grace bukan sekadar film yang meaningless, ada banyak hal meaningful yang dapat dipelajari dari kisah gadis muda dalam merajut mimpinya di dalam Kristus. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts