Sabtu, 03 Oktober 2015

Ketika Alkitab Bersemayam di Smartphone



Smartphone mulai hadir di tengah-tengah masyarakat sejak tahun 2009 dimulai dari adanya Blackberry yang kemudian booming dengan cepat. Blackberry dengan keunggulan aplikasi Blackberry Messenger (BBM) langsung naik daun sebagai handphone yang diminati apalagi oleh kaum anak muda.  Google, saat itu masih mengembangkan software Android  dengan handphone  layar sentuh yang di Indonesia belum terkenal karena kalah pamor dengan Blackberry. Seiring berjalannya waktu,  software Android terus dikembangkan beserta peranti  yang menunjang. 
Produser smartphone Android mulai menggencarkan promosi beserta aplikasi yang dapat diunduh di app store. Mulai dari aplikasi  media sosial, buku, permainan, kamera, lifestyle, dan lain-lain terus dikembangkan agar menarik minat orang-orang untuk menggunakan smartphone.
Perusahaan developer berinovasi pada aplikasi yang dapat menolong orang-orang supaya lebih efisien. Alkitab menjadi sasaran untuk dikembangkan menjadi aplikasi. Aplikasi Alkitab menyediakan banyak kemudahan dan praktis. Orang-orang tak perlu khawatir bila lupa membawa Alkitab saat akan pergi beribadah.  Hingga orang-orang cenderung lebih memilih membawa smartphone mereka daripada buku alkitab yang tebal.  Apabila akan bepergian jauh tidak perlu membawa buku Alkitab untuk membaca Alkitab setiap hari. Banyak orang yang suka memberi hightlight pada ayat-ayat tertentu juga disediakan di aplikasi Alkitab. Saat kita mau mencari bagian ayat dari Alkitab tapi hanya mengingat kata tertentu, kita dapat mencarinya dengan bantuan “search”. Aplikasi Alkitab juga menyediakan versi bahasa daerah dan lainnya. Kita dapat mengunduh versi King James Version, bahasa Madura, Bahasa Mandarin, dan sebagainya.  sampai-sampai smartphone diberi sebutan “Android Suci”.
Saat orang membuka Alkitab melalui smartphone, terkadang terganggu oleh tampilan atau bunyi notifikasi dari media sosial. Bila orang tersebut penasaran dengan isi obrolan atau komentar dari teman di media sosial akan dengan mudah untuk multitasking pindah ke aplikasi lainnya. Saya pernah mengalami gangguan dari media sosial ketika membuka aplikasi Alkitab dan mengecek terlebih dahulu media sosial. Ada kecenderungan ketika membuka aplikasi Alkitab dan merasa bosan, kita akan mengubahnya ke aplikasi lain dan kehilangan fokus dari ibadah. Kemudian saya sadar, waktu saya untuk media sosial dapat sekitar lima menit dan membuka aplikasi Alkitab hanya sekilas. Anak-anak yang masih belajar untuk membuka Alkitab lebih baik untuk membuka buku Alkitab. Mengapa? Karena buku Alkitab melatih kemampuan kecepatan untuk membuka, psikomotor, dan daya ingat letak kitab. 

Kita berada di generasi teknologi yang canggih. Bagian kita sebagai generasi muda yang akan memberikan teladan, kita perlu bijak pula dalam menggunakan smartphone. Cara kita menggunakan aplikasi Alkitab sebagai salah satu tindakan kecil yang mencerminkan apakah kita bijak atau tidak. Ketika kita sadar, membuka Alkitab melalui smartphone justru mengalihkan fokus kita, kita tidak seharusnya tergantung oleh semua aplikasi yang ada di smartphone.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts