Rabu, 29 Maret 2017

transkrip wa

Transkrip wawancara
Taman Bungkul Surabaya, 23 Maret 2017 

N: Narasumber
M: Melina
 M : Siapa namanya pak?
N:  Pak Adji
M : Umur berapa pak?
N:  Umur 65, sudah tua, pekerjaan keliling Surabaya
M : Lahir asal Surabaya?
N:  Oh jangan tanya lahir, lahirnya jauh sana, di Bali
M : Kapan hijrah ke Surabaya Pak?
N:  Ini Bapak saya asalnya Lamongan, itu ya domisili Lamongan, lalu istri saya asal Lamongan. Lalu anak saya ada di Trosobo, istrinya juga dari Lamongan. Punya tanah sendiri di Trosobo
M : Ini kok mencari istrinya di Lamongan semua ya Pak?
N:  Saya, nggak tau, waktu bujang saya ke mana-mana lalu dapatnya ya di Lamongan?
M : Waktu bujang ke mana saja Pak?


N:  Ya saya paling lama waktu itu ke Jakarta. Tahun 77 saya ke Jakarta. Saya kerja di Cipto
M : Apa itu Cipto pak?
N:  Itu Cipto, rumah sakit Ciptomangunkusumo. Rumah sakit terbesar di Surbaya
M : Bagian apa?
N:  Cleaning 4 tahun.
N:  Biar cleaning dulu susah masuk. Dulu, kalau tanya2 lulus SMA belum tentu diterima, kalau nggak ada uang pelicin nggak masuk. Saya ini nggak berijazah, nggak uang pelicin, tapi bisa masuk. Ada bibik saya jadi dokter kebidanan anak. Dulu waktu itu bibik saya umur 43 tahun. Saya umur 20 tahun. Anaknya cuma dua, yang pertama perempuan, kedua laki-laki. Sekarang mungkin anaknya juga sudah tua. Dulu ya sekamu ini
M : Kalau anak Bapak?
N:  Anak saya dua sudah keluarga semua. Ada di rungkut, adiknya di trosobo, usianya 25 anaknya satu.
M : Oh cucunya satu ya Pak?
N: Cucunya banyak  di rungkut. SMA dan SMP di YPM sepanjang, lalu yang SD.
N:  Ini gara-gara itu tiga anak perempuan semua.terus yang ini tinggal adiknya belum nikah, kapan-kapan saya minta lagi kalau sudah nikah. Terus ini dikasi dapet laki. Ini jantung hati saya.
M : Kok bisa pak?
N:  Iya karena waktu usia 4-8 bulan, saya pegangi perute, semoga laki ya... lalu anake isa grunjel-grunjel. Ini kekuatan Roh.
M : Kok bisa ya pak?
N: Ya kita bisa miki, merasa ini ada Roh.
M : Roh itu seperti apa?
N:  Ya Roh nggak bisa seperti. Yaaa . Gaib bisa merasa udara kentut? Kayak kentut mana isa dilihat, kan nggak ada warnanya.
N:  Kalau kayak gini yang bisa ngomong itu pastur. Katoliknya itu Jago.
M : Kalau kiai?
N:  Iya kiai itu orang Jawa, ustadz gitu
M : Gimana pak tentang gaib2? Pawang ujan
N:  Pawang ujan itu nggak bisa, nggak ada sejarahnya. Kalau pawang ujan itu sebelumnya, jangan sesudahnya. Jadi mengalihkan mega mendung. Mengalihkan awan. Bukan waktu hujan turun. Kan kita memohon, mohon itu sebelumnya hujan. Merengek. Jadinya Allah mencurahkan belas kasih. Itu daya tarik dari gaib.
N:  Pembuat tidak sepert iyang dibuat?
N:  Apakah manusia kayak kursi yang dibuat? Nggak kan
N:  Ini geologi ya? Ilmunya namanya geologi kejiwaan
M : Oh bapak ini ngikuti  ilmu apa?
N:  Nggak ada.. orang biasa
M: Oh orang biasa yang mengenal Tuhan ya Pak .
N: Tuhan itu dikatakan jauh nggak, dikatakan dekat juga nggak.
M : Loh kenapa nggak dekat ? Terus tengah2
N: Maksudnya nggak isa diperumpamakan. Saya orang Islam tapi menjelaskan Tuhan yang esa saya isa.  Istri maryam itu namanya siti. Banyak nama siti, itu karena ya istri2 nabi yang dipercaya Tuhan namanya siti.  Seperti nama istrinya Nabi Ibrahim. Siti Maryam, ibunya Isa
Kalau Isa isa dilihat, kalau Esa nggak isa dilihat.
Yang disalib itu Isa. Anaknya Siti Maryam. Siti Maryam itu nggak punya suami tapi punya anak, Isa . Itu kuasa Tuhan.
M : Keren ya Pak Tuhan. Percaya pak?
N:  Ya sekarang gini, saya percaya karena itu nabi, kenapa kok nggak percaya sama nabi. Kayak nabi Ismael yang dipotong. Nggak jadi, digantiin kambing. Itu Cuma ngetes kebesaran, kerelaan dites.  memuja-muja Ismael lalu dikurbankan.
M : Oh bukan Isa ya?
N:  Oh bukan. Isa kan anaknya siti Maryam?  Anaknya hanya Ismael, bapaknya Ibrahim. Kalau Isa itu siti maryam.  Istrinya Ibrahim, ibunya Ismael ya namanya siti jugaa, tapi nggak tau siti siapa? 
N:  Itu temen kamu ya.
M : Iya Pak ngajak donor darah.
N: Donor darah itu baik ya. Mengamalkan yang terbaik.
M : Bapak pernah donor?
N:  Nggak, wong saya kurus, saya butuhnya kambing.
M : Istrinya Bapak mana?
N:  Sakit, sama keluarganya, sakit asam  urat. Nggak bisa jalan. Yang ngerawat kakak2nya. Ibunya dulu di trosobo, tpai nggak bisa diam minta ke sana-sini, mau ke Lamongan, pergi-pergi. Kalau saya ikut ini (bipang) di Sepanjang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts