Transkrip wawancara
Taman Bungkul Surabaya, 23 Maret 2017
N: Narasumber
M: Melina
M : Siapa namanya
pak?
N: Pak Adji
M : Umur berapa pak?
N: Umur 65, sudah
tua, pekerjaan keliling Surabaya
M : Lahir asal Surabaya?
N: Oh jangan tanya
lahir, lahirnya jauh sana, di Bali
M : Kapan hijrah ke Surabaya Pak?
N: Ini Bapak saya
asalnya Lamongan, itu ya domisili Lamongan, lalu istri saya asal Lamongan. Lalu
anak saya ada di Trosobo, istrinya juga dari Lamongan. Punya tanah sendiri di
Trosobo
M : Ini kok mencari istrinya di Lamongan semua ya Pak?
N: Saya, nggak tau,
waktu bujang saya ke mana-mana lalu dapatnya ya di Lamongan?
N: Ya saya paling
lama waktu itu ke Jakarta. Tahun 77 saya ke Jakarta. Saya kerja di Cipto
M : Apa itu Cipto pak?
N: Itu Cipto, rumah
sakit Ciptomangunkusumo. Rumah sakit terbesar di Surbaya
M : Bagian apa?
N: Cleaning 4 tahun.
N: Biar cleaning dulu
susah masuk. Dulu, kalau tanya2 lulus SMA belum tentu diterima, kalau nggak ada
uang pelicin nggak masuk. Saya ini nggak berijazah, nggak uang pelicin, tapi
bisa masuk. Ada bibik saya jadi dokter kebidanan anak. Dulu waktu itu bibik
saya umur 43 tahun. Saya umur 20 tahun. Anaknya cuma dua, yang pertama
perempuan, kedua laki-laki. Sekarang mungkin anaknya juga sudah tua. Dulu ya
sekamu ini
M : Kalau anak Bapak?
N: Anak saya dua
sudah keluarga semua. Ada di rungkut, adiknya di trosobo, usianya 25 anaknya
satu.
M : Oh cucunya satu ya Pak?
N: Cucunya banyak di
rungkut. SMA dan SMP di YPM sepanjang, lalu yang SD.
N: Ini gara-gara itu
tiga anak perempuan semua.terus yang ini tinggal adiknya belum nikah,
kapan-kapan saya minta lagi kalau sudah nikah. Terus ini dikasi dapet laki. Ini
jantung hati saya.
M : Kok bisa pak?
N: Iya karena waktu
usia 4-8 bulan, saya pegangi perute, semoga laki ya... lalu anake isa
grunjel-grunjel. Ini kekuatan Roh.
M : Kok bisa ya pak?
N: Ya kita bisa miki, merasa ini ada Roh.
M : Roh itu seperti apa?
N: Ya Roh nggak bisa
seperti. Yaaa . Gaib bisa merasa udara kentut? Kayak kentut mana isa dilihat,
kan nggak ada warnanya.
N: Kalau kayak gini
yang bisa ngomong itu pastur. Katoliknya itu Jago.
M : Kalau kiai?
N: Iya kiai itu orang
Jawa, ustadz gitu
M : Gimana pak tentang gaib2? Pawang ujan
N: Pawang ujan itu
nggak bisa, nggak ada sejarahnya. Kalau pawang ujan itu sebelumnya, jangan
sesudahnya. Jadi mengalihkan mega mendung. Mengalihkan awan. Bukan waktu hujan
turun. Kan kita memohon, mohon itu sebelumnya hujan. Merengek. Jadinya Allah
mencurahkan belas kasih. Itu daya tarik dari gaib.
N: Pembuat tidak
sepert iyang dibuat?
N: Apakah manusia
kayak kursi yang dibuat? Nggak kan
N: Ini geologi ya? Ilmunya
namanya geologi kejiwaan
M : Oh bapak ini ngikuti ilmu apa?
N: Nggak ada.. orang
biasa
M: Oh orang biasa yang mengenal Tuhan ya Pak .
N: Tuhan itu dikatakan jauh nggak, dikatakan dekat juga
nggak.
M : Loh kenapa nggak dekat ? Terus tengah2
N: Maksudnya nggak isa diperumpamakan. Saya orang Islam tapi
menjelaskan Tuhan yang esa saya isa. Istri
maryam itu namanya siti. Banyak nama siti, itu karena ya istri2 nabi yang
dipercaya Tuhan namanya siti. Seperti
nama istrinya Nabi Ibrahim. Siti Maryam, ibunya Isa
Kalau Isa isa dilihat, kalau Esa nggak isa dilihat.
Yang disalib itu Isa. Anaknya Siti Maryam. Siti Maryam itu
nggak punya suami tapi punya anak, Isa . Itu kuasa Tuhan.
M : Keren ya Pak Tuhan. Percaya pak?
N: Ya sekarang gini,
saya percaya karena itu nabi, kenapa kok nggak percaya sama nabi. Kayak nabi Ismael
yang dipotong. Nggak jadi, digantiin kambing. Itu Cuma ngetes kebesaran,
kerelaan dites. memuja-muja Ismael lalu
dikurbankan.
M : Oh bukan Isa ya?
N: Oh bukan. Isa kan
anaknya siti Maryam? Anaknya hanya
Ismael, bapaknya Ibrahim. Kalau Isa itu siti maryam. Istrinya Ibrahim, ibunya Ismael ya namanya
siti jugaa, tapi nggak tau siti siapa?
N: Itu temen kamu ya.
M : Iya Pak ngajak donor darah.
N: Donor darah itu baik ya. Mengamalkan yang terbaik.
M : Bapak pernah donor?
N: Nggak, wong saya
kurus, saya butuhnya kambing.
M : Istrinya Bapak mana?
N: Sakit, sama
keluarganya, sakit asam urat. Nggak bisa
jalan. Yang ngerawat kakak2nya. Ibunya dulu di trosobo, tpai nggak bisa diam
minta ke sana-sini, mau ke Lamongan, pergi-pergi. Kalau saya ikut ini (bipang) di
Sepanjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar