Rabu, 25 November 2015

Anak-anak dalam Pornografi

Anak-anak dalam Pornografi
Kemajuan teknologi internet yang pesat, diikuti dengan kemajuan teknologi provider mulai dari kecepatan internet yang tinggi hingga jaringan yang mencapai 4G. Aktivitas orang-orang untuk berselancar di dunia maya sangat dimanjakan dengan kecepatan internet. Dari aktivitas bekerja hingga berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain melalui internet, khususnya media sosial. Pengguna internet di Indonesia mencapai 137 juta orang yaitu sekitar 53% dari jumlah penduduk Indonesia. Orang-orang yang mengakses internet begitu banyak sehingga semakin bertambah pula tenaga kerja yang dibutuhkan dalam hal teknologi informasi, dengan harapan bahwa perusahaan tersebut dapat semakin memenuhi berbagai kebutuhan konsumen. Jadi, dapat kita lihat bahwa ada lahan pekerjaan besar di dunia maya ini.

Berbagai orang berlomba-lomba untuk menjadi kreatif dan produktif dalam bekerja di internet. Sayangnya, tidak semua orang menggunakan internet untuk sesuatu yang positif dan membangun. Ada orang-orang tertentu yang justru memanfaatkannya untuk melakukan tindak kejahatan. Misalnya saja, ada jenis adware yaitu dari advertisement ware yang sifatnya mengganggu. Bila kita membuka jendela website maka terkadang atau bahkan sering akhirnya hal tersebut justru membawa kita terhubung ke iklan-iklan. Bahkan, iklan yang ditampilkan tersebut sering mengarah pada situs kencan, situs chatting, dan menampilkan gambar vulgar. Padahal, dapat kita ketahui bahwa pengguna internet bukan hanya mereka yang telah dewasa secara umur, namun juga anak-anak.
Berdasar data International Labour Organization penduduk Indonesia usia 0-14 tahun yaitu 69 juta orang. Usia 0-14 tahun juga termasuk di pengguna internet yang 137 juta orang. Anak-anak di sekolah belajar tentang komputer karena menjadi salah satu skill yang dibutuhkan untuk masa depan mereka. Mereka memiliki rasa keingintahuan yang besar namun belum dapat membedakan mana yang benar dan salah. Apalagi gambar yang ditampilkan yaitu perempuan dengan tubuh elok dan kekurangan kain, kemudian ada tanda untuk click. Bila anak-anak tidak mendapat penjelasan langsung dari orang yang lebih tua, mereka akan mengikuti jalan pikiran mereka sendiri.
Salah satu yang mempengaruhi kerusakan generasi muda yaitu situs pornografi. Pornografi meluas karena internet, membuat kecanduan seperti narkoba, dan membuat otak mengalami gangguan. Berdasar SA Lifeline Foundation, anak berumur 17 tahun hampir semuanya pernah terpapar tayangan pornografi. Apalagi melalui situs yang sebenarnya tidak direncanakan untuk dibuka namun dengan sendirinya mengarahkan pengguna menuju situs tersebut.
Ada banyak pihak yang seharusnya turut berperan untuk melindungi anak-anak dari akibat buruk yang mungkin ditimbulkan dari kecanggihan teknologi yang justru mengarah pada pornografi. Dari keluarga, terutama ayah dan ibu diharapkan mampu memproteksi komputer atau laptop, terbuka dengan sang anak untuk mengarahkan mereka ke jalan yang benar. Oleh karena itu, ayah dan ibu perlu tau yang benar terlebih dulu sebelum menjelaskan pada anak. Sekolah juga perlu turun tangan misal dengan melarang penggunaan handphone di kelas yang dapat disalahgunakan.
Kecanggihan teknologi bukan hal buruk dan harus dihindari, namun kita sebagai manusia yang berakal budi, kita perlu dapat mengendalikan dan menguasai diri. Diri kita bukan terkendali oleh teknologi serta hasrat sesaat yang tidak mendatangkan kebaikan.


4 komentar:

Popular Posts