Anak-anak dalam Pornografi
Kemajuan teknologi
internet yang pesat, diikuti dengan kemajuan teknologi provider
mulai dari kecepatan internet yang tinggi hingga jaringan yang mencapai 4G. Aktivitas orang-orang untuk
berselancar di dunia maya sangat dimanjakan dengan kecepatan internet. Dari
aktivitas bekerja hingga berhubungan atau
berkomunikasi dengan orang lain
melalui internet,
khususnya media sosial. Pengguna internet di Indonesia
mencapai 137 juta orang yaitu sekitar 53% dari jumlah penduduk Indonesia. Orang-orang yang mengakses
internet begitu banyak sehingga semakin
bertambah pula tenaga kerja yang dibutuhkan dalam hal teknologi informasi,
dengan harapan bahwa perusahaan tersebut dapat semakin memenuhi berbagai
kebutuhan konsumen. Jadi, dapat kita lihat bahwa ada lahan
pekerjaan besar di dunia maya ini.
Berbagai orang berlomba-lomba untuk menjadi kreatif dan produktif dalam bekerja di internet. Sayangnya, tidak semua orang menggunakan internet untuk sesuatu yang positif dan membangun. Ada orang-orang tertentu yang justru memanfaatkannya untuk melakukan tindak kejahatan. Misalnya saja, ada jenis adware yaitu dari advertisement ware yang sifatnya mengganggu. Bila kita membuka jendela website maka terkadang atau bahkan sering akhirnya hal tersebut justru membawa kita terhubung ke iklan-iklan. Bahkan, iklan yang ditampilkan tersebut sering mengarah pada situs kencan, situs chatting, dan menampilkan gambar vulgar. Padahal, dapat kita ketahui bahwa pengguna internet bukan hanya mereka yang telah dewasa secara umur, namun juga anak-anak.
Berdasar data International Labour Organization
penduduk Indonesia usia 0-14 tahun yaitu 69 juta orang. Usia 0-14 tahun juga
termasuk di pengguna internet yang 137 juta orang. Anak-anak di sekolah belajar
tentang komputer karena menjadi
salah satu skill yang dibutuhkan untuk
masa depan mereka. Mereka memiliki rasa keingintahuan yang
besar namun belum dapat membedakan mana yang benar dan salah. Apalagi gambar
yang ditampilkan yaitu perempuan dengan tubuh elok dan kekurangan kain,
kemudian ada tanda untuk click. Bila
anak-anak tidak mendapat penjelasan langsung dari orang yang lebih tua, mereka
akan mengikuti jalan pikiran mereka sendiri.
Salah satu yang
mempengaruhi kerusakan generasi muda yaitu situs pornografi. Pornografi meluas
karena internet, membuat kecanduan seperti narkoba, dan membuat otak mengalami
gangguan. Berdasar SA Lifeline Foundation, anak berumur 17 tahun hampir
semuanya pernah terpapar tayangan pornografi. Apalagi melalui situs yang
sebenarnya tidak direncanakan untuk dibuka namun dengan sendirinya mengarahkan
pengguna menuju situs tersebut.
Ada banyak pihak
yang seharusnya turut berperan untuk melindungi anak-anak dari akibat buruk yang mungkin ditimbulkan dari kecanggihan teknologi yang justru mengarah pada pornografi. Dari
keluarga, terutama ayah dan ibu diharapkan
mampu memproteksi komputer atau laptop, terbuka dengan
sang anak untuk mengarahkan mereka
ke jalan yang benar. Oleh karena itu, ayah dan ibu perlu tau yang benar
terlebih dulu sebelum menjelaskan pada anak. Sekolah juga perlu turun tangan
misal dengan melarang penggunaan handphone
di kelas yang dapat disalahgunakan.
Kecanggihan
teknologi bukan hal buruk dan harus dihindari, namun kita sebagai manusia yang
berakal budi, kita perlu dapat mengendalikan dan menguasai diri. Diri kita
bukan terkendali oleh teknologi serta hasrat sesaat yang tidak mendatangkan
kebaikan.
wow!
BalasHapusWow.. Beliin hp dunh sis
BalasHapus😀😀😀😀
BalasHapusWah, anak2
BalasHapus